Rangkuman Dasar-Dasar Manajemen.
Manajer
(Hasibuan):
Pemimpin
(Robert Tanembuan):
Mereka
yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasi, mengarahkan, dan
mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua pekerjaan
dikoordinasi demi
mencapai tujuan perusahaan
Menurut
Prof. Maccoby:
Seorang
pemimpin yang baik untuk masa kini adalah seorang yang religious, yaitu
menerima
kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama besar secara kumulatif,
kendatipun ia sendiri
menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan
Tugas-tugas
manajer:
- Managerial cycle; siklus pengambilan keputusan, membuat rencana, menyusun organisasi pengarahan organisasi, pengendalian, penilaian, dan pelaporan.
- Memotivasi . harus dapat mendorong bawahannya untuk bekerja giat dan membina bawahan dengan baik dan harmonis.
- Manajer harus berusaha memenuhi kebutuhan para bawahannya
- Manajer harus dapat menciptakan kondisi yang akan membantu bawahannya mendapatkan kepuasan dalam pekerjaannya.
- Manajer harus berusaha agar para bawahan bersedia memikul tanggung jawab.
- Manajer harus membina bawahannya agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.
- Manajer harus membenahi fungsi-fungsi fundamental manajemen secara baik.
- Manajer harus membina hubungan yang harmonis dengan pihak luar.
- Manajer bertanggungjawab atas keselamatan karyawan.
- Mengadakan pembagian kerja dan mengkoordinasi tugas.
Tingkatan
manajemen:
- Top management (manajemen puncak)
- Middle management (manajemen menengah)
- Lower management (manajemen tingkat bawah)
(Littlefield dan Peterson):
- Technical skills (keterampilan menggunakan alat-alat teknis).
- Human skills (keterampilan berinteraksi, saling berhubungan, saling mengerti, dan dapat menyelami keinginan/perasaan/kepribadian).
- Conceptual skills (kemampuan menggerakkan perusahaan, melihat masa depan perusahaan).
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
(decision making)
Pengambilan
keputusan (G.R Terry):
Pemilihan alternatif kelakuan
tertentu dari dua atau lebih alternatif
Pengambilan
keputusan (Harold Koontz dan Cyril O’Donnel):
Pemilihan di antara
alternatif-alternatif mengenai suatu cara bertindak (adalah inti daripada
perencanaan. Suatu rencana dapat
dikatakan tidak ada, jika tidak ada keputusan ) Suatu sumber yang dapat
dipercaya, petunjuk dan reputasi yang telah dibuat.
Pengambilan
keputusan (Sondang P Siagian):
Suatu pendekatan yang sistematis
terhadap hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan
yang matang atas alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang paling
tepat.
Pengambilan
keputusan (Malayu S.P.Hasibuan):
Suatu proses penentuan keputusan
yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk melakukan aktivitas-aktivitas pada
masa yang akan datang.
Pengambilan
keputusan à menghasilkan keputusan Ã
menimbulkan aktivitas-aktivitas, sehingga proses manajemen dapat terlaksana
Dasar
pengambilan keputusan (Sondang P Siagian):
- Percaya kepada kekuatan gaib.
- Percaya kepada kekuatan duniawi.
- Berdasarkan intuisi.
- Berdasarkan akal sehat.
- Berdasarkan logika murni.
- Berdasarkan metode ilmiah.
Akan
tetapi, pada umumnya suatu keputusan diambil berdasarkan:
- Intuisi (suara hati).
- Pengalaman (experience).
- Fakta-fakta.
- Kekuasaan (authority).
Teknik
pengambilan keputusan:
- Operation Research à menggunakan teknik matematis dalam analisa dan pemecahan masalah à usaha inventarisasi.
- Linear Programming à riset dengan menggunakan rumus matematik à disebut juga vector analysis.
- Gaming war games, teori yang biasanya digunakan untuk menentukan strategi.
- Probability à teori kemungkinan yang dapat diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal yang tidak normal mengenai sebuah keputusan.
- Ranking and statistical weighting à (1) mengalokasi berbagai faktor yang akan mempengaruhi keputusan terakhir, (2) menimbang faktor-faktor yang dapat dibandingkan dan yang tercakup di dalam setiap alternatif.
Menurut
John Robert Beishline, pemecahan masalah yang
dihadapi
dapat dengan cara:
- Manajemen konvensional/tradisional
Berdasarkan tindakan yang diambilnya
pada masa lalu.
- Manajemen sistematis
Berdasarkan pengalamannya sendiri
dan pengalaman orang lain yang menghadapi masalah yang sama.
- Manajemen berdasarkan ilmu pengetahuan
(scientific management)
Manajer menetapkan terlebih dahulu
masalah yang dihadapinya secara seksama, membuat suatu patokan sebagai suatu
pegangan untuk bekerja, mengumpulkan bahan, fakta, data, informasi, menetapkan
pemecahan sementara dan memeriksa kembali cara pemecahan tersebut.
Dalam
scientific management, langkah yang
ditempuh
untuk pengambilan keputusan adalah:
- Mengumpulkan fakta, data, dan informasi.
- Menganalisa data dan mempertimbangkan tujuan dalam hubungannya dengan data, fakta , dan informasi yang sudah tersedia.
- Menetapkan keputusan.
Proses
Pengambilan Keputusan
Langkah-langkah
pengambilan keputusan (G.R.Terry):
- Merumuskan masalah
- Menganalisa masalah
- Menetapkan sejumlah alternatif
- Mengevaluasi masing-masing alternatif
- Memilih alternatif yang akan menjadi keputusan dan yang akan dilaksanakan
Langkah-langkah
pengambilan keputusan (Peter F. Drucker):
- Menetapkan masalah
- Menganalisa masalah
- Mengembangkan alternatif-alternatif pilihan
- Mengambil keputusan yang tepat
- Mengambil keputusan menjadi tindakan yang efektif
SISTEM MANAJEMEN
Sistem
manajemen dapat dibedakan atas :
1. Manajemen bapak
2. Manajemen tertutup
3. Manajemen terbuka
4. Manajemen demokrasi
1. Manajemen bapak
2. Manajemen tertutup
3. Manajemen terbuka
4. Manajemen demokrasi
Manajemen
Bapak
Diartikan
bahwa setiap usaha dan aktivitas bawahan selalu mengikuti perintah
bapak/manajer/pemimpin.
Kebaikannya
:
Jika
pemimpin tetap pada proporsi yang benar, pekerjaan dapat cepat diselesaikan,
sehingga tujuan tercapai dengan baik.
Kelemahannya
:
- Jika pimpinan tidak benar, perusahaan akan hancur.
- Kemajuan perusahaan terbatas, karena tergantung kecakapan pemimpin.
- Bila terjadi penggantian pemimpin maka pemimping baru sulit melakukan tugas kepemimpinan.
- Bawahan tidak punya kreativitas (hanya ok bos).
Manajemen
Tertutup/Otoriter
Manajer
tidak memberitahukan atau menginformasikan keadaan perusahaan kepada para
bawahannya walaupun dalam batas tertentu.
Kebaikannya
:
Rahasia
dan keadaan perusahaan sangat terjamin.
Pengambilan
keputusan cepat, karena bawahan tidak terlibat.
Kelemahannya
:
- Bawahan tidak mengetahui keadaan perusahaan.
- Masalah dan pemecahan masalah hanya dihadapi manajer.
- Tidak mempersiapkan kader pengganti.
- Bawahan bersikap apatis terhadap masalah yang dihadapi perusahaan.
Manajemen
Terbuka/Partisipatif
Manajer
banyak menginformasikan keadaan perusahaan kepada para bawahannya walaupun
dalam batas tertentu.
Semakin
tinggi kedudukan bawahan semakin banyak mengetahui rahasia perusahaan tetapi
rahasia jabatan selalu dipegang oleh manajer.
Dalam
mengambil keputusan, manajer memberi kesempatan kepada bawahan untuk memberikan
saran/pendapatnya. Meskipun keputusan terakhir tetap ditangan manajer.
Kebaikannya
:
- Bawahan ikut memikirkan kesulitan dan penyelesai masalah yang dihadapi perusahaan.
- Bawahan mengetahui arah yang diambil perusahaan.
- Bawahan lebih bersemangat dan berpartisipasi dalam melaksanakan tugasnya.
- Pengkaderan terjamin, karena bawahan telah terbina dan terlatih.
- Timbul kompetisi yang sehat.
- Menimbulkan hubungan dan kerjasama yang semakin baik.
- Menimbulkan rasa solidaritas yang tinggi.
Kelemahannya
:
- Pengambilan keputusan lama/bertele-tele.
- Rahasia perusahaan kurang terjamin.
- Wibawa atasan berkurang karena kecakapan dan kepemimpinan manajer diketahui bawahan.
Manajemen Demokrasi
Hampir
sama dengan manajemen terbuka, perbedaannya adalah :
- Manajemen demokrasi hanya dapat dilakukan dalam suatu organisasi yang setiap anggotanya mempunyai suara yang sama (MPR, DPR, Koperasi dll).
- Dalam manajemen demokrasi setiap anggota ikut menetapkan keputusan berdasarkan suara terbanyak (keputusan bersama).
Kebaikannya
:
- Keputusan yang diambil relatif baik karena dipikirkan dan putuskan oleh banyak orang.
- Kecenderungan bertindak otoriter dapat dihandari.
- Keputusan yang diambil dipertanggungjawabkan oleh para anggota.
- Ruang lingkup dan arah keputusan diketahui oleh masyarakat.
Kelemahannya
:
- Biaya dan waktu pengambilan keputusan besar dan bertele-tele.
- Minoritas yang kalah suara terpaksa menyetujui keputusan yang diambil.
- Minoritas yang cakap berargumentasi dapat mempengaruhi anggota lain dalam mengambil keputusan.
- Pimpinan sidang dapat mengarahkan rapat dalam menggolkan keputusan.
PEMIMPIN
DAN KEPEMIMPINAN
Kualifikasi atau sifat pemimpin (G.R. Terry):
Kualifikasi atau sifat pemimpin (G.R. Terry):
- Energi, mempunyai kekuatan mental dan fisik.
- Stabilitas emosi.
- Human relationships, harus banyak mengetahui tentang tingkah laku, sifat manusia dan hubungan manusia.
- Personal motivation, dapat memotivasi diri sendiri dan orang lain.
- Communication skills, mempunyai kecakapan dalam berkomunikasi.
- Teaching skills, kecakapan untuk mendidik, membimbing, memberikan petunjuk.
- Social skills, bersifat suka menolong, senang jika bawahannya maju, peramah, dan dapat menghargai pendirian orang lain.
- Technical competent, cakap dalam menganalisa perencanaan, pengorganisasian, pendelegasian wewenang dan tangkas dalam mengambil keputusan.
Syarat-syarat
seorang pemimpin (Henry Fayol):
- Physical (kesehatan fisik).
- Mental (kesehatan mental).
- Moral (energik, penuh spirit dan inisiatif, mempunyai loyalitas dan dedikasi terhadap pekerjaan).
- General education (mempunyai pengetahuan umum yang luas).
- Special knowledge (memiliki pengetahuan teknis operatif yang dipimpinnya).
- Experience (pengalaman yang berasal dari kerja langsung di tempat).
Pemimpin
(leader, eksekutif, ketua) adalah orangnya.
kepemimpinan
(leadership)
adalah gaya dalam melakukan tugas-tugasnya.
Pemimpin
(Malayu S.P. Hasibuan):
Seseorang
yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain
serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu
tujuan.
Macam-macam
wewenang seorang pemimpin:
- Wewenang formal à wewenang sah yang dimiliki seorang pemimpin, karena kedudukannya dalam perusahaan. Wewenang ini dapat berasal dari:
- Top down authority
- Bottom-up authority
2. Wewenang pribadi Ã
wewenang karena wibawa yang dimiliki seseorang, misal karena usia, pendidikan, kepribadian, sehingga dapat
mempengaruhi kehidupan kelompok dan kepuasan bawahannya.
- Tradisi/warisan.
- Kekuatan pribadi.
- Pengangkatan atasan.
- Pemilihan.
Hal-hal
yang menyebabkan seseorang menjadi pemimpin:
- Tradisi/warisan.
- Kekuatan pribadi.
- Pengangkatan atasan.
- Pemilihan.
KEPEMIMPINAN
Fungsi
eksekutif ialah menyediakan suatu sistem
komunikasi, memelihara, kesediaan bekerja sama dan menjamin keutuhan organisasi.
Kepemimpinan
adalah kemampuan pribadi untuk menegaskan keputusan yang memberikan dimensi
mutu dan dimensi kesusilaan terhadap koordinasi kegiatan organisasi dan
perumusan tujuannya
Kepemimpinan
(G.R.Terry):
Kegiatan-kegiatan
untuk mempengaruhi orang-orang agar mau
bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Kepemimpinan
yang berdasarkan Pancasila adalah kepemimpinan yang memliki jiwa Pancasila,
yang memiliki beberapa asas:
- Ing ngarso sing tulodo (Seorang pemimpin harus mampu lewat sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan bagi yang dipimpinnya)
- Ing madya mangun karso (Seorang pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang-orang yang dibimbingnya.)
- Tut wuri handayani (Seorang pemimpin harus mampu mendorong orang-orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.)
Teori
Kepemimpinan
·
Teori keadaan
Kepemimpinan
dipengaruhi oleh keadaan pemimpin, para pengikut, organisasi, dan pengaruh
sosial, ekonomi, budaya agama, moral, politik.
·
Teori sifat
Sifat-sifat
yang dimiliki pemimpin dianggap sebagai ukuran penting dan satu daftar sifat
diajukan sebagai ukuran untuk menentukan potensi
Tipe-tipe
kepemimpinan:
- Missionary. tipe pemimpin yang perhatiannya terhadap produksi rendah, sedang terhadap pekerja paling besar gaya kepemimpinan berorientasi pada manusia pekerja
- Autocrat à tipe pemimpin yang perhatiannya terhadap produksipaling besar, sedang terhadap pekerja rendah gaya kepemimpinan berorientasi pada produksi
- Compromiser tipe pemimpin yang perhatiannya terhadap produksi maupun terhadap pekerja sedang-sedang saja gaya kepemimpinan yang berimbang
- Executive tipe pemimpin yang perhatiannya baik terhadap produksi maupun terhadap pekerja paling besar gaya kepemimpinan yang terbaik
- Deserter tipe pemimpin yang perhatiannya terhadap produksi maupun terhadap pekerja rendah gaya kepemimpinan terburuk
Teori
Tiga Dimensi Kepemimpinan (Wiliam J. Reddin)
1. Orientasi
Tugas (Task orientation )
Tipe seorang pemimpin
dapat dilihat dari kualitas keinginannya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
2. Orientasi
Hubungan (Relationships orientation)
Tipe seorang pemimpin
dapat dilihat dari kualitas perhatiannya terhadap hubungan dengan orang lain.
3. Orientasi
efektivitas (Effectiveness)
Tipe pemimpin dapat
dilihat dari kemauannya untuk memperoleh produktivitas yang tinggi.
Komentar
Posting Komentar