Materi BMQ-Ma'rifatull Islam (Mengenal Islam)
Assalamualaikum Wr.Wb

Agama islam berasal dari Alloh SWT. Memahami islam secara benar akan mengantarkan umatnya untuk mengamalkannya secara benar pula.
Sekarang ini problematika umat yang mendasar yaitu ketidak fahaman terhadap Al Islam sebagaimana yang dikehendaki Alloh SWTdan Rosul-Nya. Oleh karena itu memahami “Dinnul Islam” adalah suatu keharusan bagi umat islam.
Pertama untuk memahasi islam secara benar adalah memahami makna kata ISLAM secara lughowi (bahasa). Al Islam berasal dari akar kata salima, mengandung huruf-huruf :sin, mim dan lam. Dari ketiga huruf tersebut akan menurunkan kata-kata jadian yang kesemuanya memiliki titik temu (al istiqo al kabir). Dari kata salama muncul :
1. Aslama
Artinya adalah menundukan atau menghadapkan wajah. Sebagaimana Alloh SWT berfirman dalam surat An Nisa 125 :
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Alloh, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan dia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Alloh mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya”.
Alloh ingin memberikan pemahaman bahwa orang yang terbaik dalam ketundukannya kepada Alloh yaitu orang yang menundukan wajahnya dan berarti seluruh jiwa dan raganya merupakan cerminan dari ketundukan kepada Alloh. Rahasia kata wajah dalam Al Quran ialah :
-Dari segi wajh (muka) adalah anggota tubuh yang paling mulia.
-Kata wajh ada hubungannya dengan kata iftitah (arah/orientasi), artinya seorang muslim orientasinya hanya kepada Alloh.
1. Sallama
Artinya menyerahkan diri, jadi orang yang beragama Islam (muslim) adalah orang yang secara totalitas menyerahkan dirinya hanya kepada Alloh saja dan hal tersebut adalah konsekuensi logis akan keimanan dan ke-Islaman seorang muslim. Sesuai firman Alloh dalam Al-Quran surat An Nisa ayat 65 : “Maka demi Tuhamu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima sepenuhnya”.
2. Salaama
Artinya kesejahteraan atau keselamatan, jadi orang yang mengikuti ajaran Islam adalah orang yang selamat baik dunia maupun akhirat. Keselamatan tersebut adalah menurut Alloh yaitu keselamatan dalam arti yang sebenarnya, sebagaimana firman Alloh pada surat Al An’am ayat 54: “Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dating kepadamu, maka katakanlah “Salamu ‘alaikum”, Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih saying, (yaitu) bahwasannya barang siapa yang berbuat kejahatan diantara kamu lantaran kejahilan, kemudian bertaubat setelah mengerjakan dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Keselamatan dan kesejahteraan dalam Islam bukan hanya diperuntukan kaum muslimin saja tetapi juga untuk umat manusia yang lainnya bahkan flora dan fauna pun merasa aman. Contoh dalam suasana peperangan, pemimpin pasukan muslim ketika melepas pasukannya memberikan wasiat agar tidak membunuh orang-orang tua, wanita-wanita yang tidak ikut berperang dan anak-anak kecil serta tidak boleh merusak tempat-tempat ibadah juga tidak boleh menebang pohon-pohonan.
Sebaliknya jika manusia tidak mengamalkan Islam baik yang muslim atau bukan maka manusia dan makhluk lainnya terancam keselamatannya.
3. Siliim
Artinya kedamaian, jadi Islam mengajak umat manusia ke kehidupan yang penuh kedamaian. Alloh berfirman dalam surat Al Baqoroh ayat 208 : “Hai orang-orang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara menyeluruh dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu”. Tiada kedamaian yang hakiki kecuali dalam Islam, perdamaian yang tidak berangkat dari ajaran Islam adalah semu. Oleh karena itu banyak orang tertipu dengan slogan-slogan perdamaian yang disampaikan oleh orang-orang yang tidak islami. Dengan begitu ketika manusia tidak mengikuti ajaran Islam berarti dia tidak menikmati kedamaian baik dunia maupun akhirat.
Alloh berfirman dalam hadist kudtsi : “telah Ku ciptakan hamb-hamba-Ku dalam keadaan hanif”. Hanif ialah kecenderungan kepada kebenaran dan jauh kepada kebatilan. Tetapi mengapa manusia banyak melakukan kemaksiatan-kemaksiatan dan jauh dari Alloh, ini karena peran syaitan dengan langkah-langkahnya membuat manusia jauh dari Alloh. Sesuai dengan firman Alloh surat Al Baqoroh ayat 208 diatas yang bermakna bagi orang-orang yang beriman tidak menyeluruh masuk ke dalam Islam berarti dalam perangkap syaitan dan syaitan adalah musuh manusia yang jelas.
4. Sullam
Artinya adalah tangga. Tangga bermakna bertahap, ini menggambarkan kepada manusia bahwa ajaran Islam memperhatikan apa yang disebut tadarruj (tahapan). Dicontohkan ketika Alloh mengharamkan Khomer (minuman keras). Pada saat Islam turun di Mekkah perikehidupan manusianya penuh jahiliyahan (kebodohan) dan kebiasaan minum Khomer atau arak sudah menjadi tradisi sedangkan arak tersebut adalah minuman yang merusak akal tetapi Al Quran tidak langsung mengharamkan sejak awal. Banyak para sahabat nabi ketika itu termasuk Umar bin Khattab r. a suka meminum Khomer walaupun sudah berislam. Setelah 13 tahun Rosululloh berdakwah, barulah turun ayat yang mengharamkan khomer dan pada saat itu banyak jalan-jalan di Madinah menjadi sungai khomer.
Dalam penciptaan bumi Alloh melakukannya secara bertahap yaitu dalam 6 masa walaupun sebenarnya Alloh hanya sekali saja dapat menciptakan bumi. Hal ini memberikan pelajran bahwa munculnya sesuatu membutuhkan proses. Begitu pula didalam da’wah Islam yang merupakan kewajiban seorang muslim yang harus disampaikan kepada seluruh manusia yang prosesnya harus tadarruj.
Dengan begitu orang yang memeluk agama Islam adalah orang yang menaiki tangga menuju ketinggian martabat manusia yang akan mendapatkan kedudukan dihadapan Alloh yang sangat tinggi. Ketinggian martabat Islam terletak sejauh mena seorang muslim komitmen terhadap Islam.
Makna Islam secara istilah
1. Al wahyu illahi (Wahyu Alloh)
Secara istilah Al-Islam ialah suatu ajaran dimana manusia harus tunduk pada wahyu-wahyu Alloh yang diturunkan melalui nabi-nabinya terutama Rosululloh saw. Al Quran adalah wahyu Alloh yang diturunkan melalui nabi Muhammad saw jadi Islam adalah Al Quran dan Al Quran adalah petunjuk Alloh, sesuai dengan firman-Nya : “Sungguh Al Quran ini memberikan petunjuk yang lurus:. Dengan kata lain Islam itu apa yang di firman Alloh dan disabdakan oleh Rosululloh saw.
2. Islam dinnul anbiya (Islam agama para nabi dan mursalin)
Islam merupakan agama para nabi mulai dari nabi Adam As sampai nabi yang terakhir yaitu Nabi Muhammad saw. Sebagaimana yang dikisahkan dalam Al-Quran, Nabi Nuh As bersabda “Dan aku diperintahkan menjadi orang-orang Islam”. Juga Nabi Ibrahim As bersabda “Jadikanlah Ya Alloh orang-orang yang beragama Islam, aku dan anakku (Islamil As)”.
3. Islam minhajul hayat (Islam pedoman kehidupan)
Al minhaj wal manhaj at thorighul wadih artinya minhad (pedoman/sistem) atau manhad adalah jalan yang jelas. Islam adalah pedoman dalam seluruh aspek kehidupan politik, social dan budaya meliputi dimensi ruang dan waktu. Islam merupakan ajaran yang universal.
Bedanya Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW dengan risalah yang dibawa rasul lainnya ialah bahwa Islam yang dibawa nabi terdahulu bersifat local hanya untuk kaumnya saja tetapi Islam yang ditirunkan melalui nabi Muhammad saw untuk seluruh manusia rahmatan lil’alamin (rahmat semesta alam), karena itu hokum islam berlaku untuk semua baik muslim maupun non-muslim.
Jika suatu Negara menerapkan hukum Islam maka hukum yang berlaku bukan hanya untuk kaum muslim saja atau non muslim saja melainkan untuk seluruhnya sebagaimana yang dicontohkan pada masa Rasululloh dan para sahabatnya, inilah keadilan Islam. Tidak ada pedoman hidup atau perundang-undangan yang menandingi hukum Islam. Sebagai contoh Negara Amerika Serikat pada tahun 1919 memberlakukan undang-undang yang melarang minuman keras tetapi karena sebagian besar penduduknya tidak siap maka undang-undang tersebut dicabut pada tahun1933.
Hanya 14 tahun undang-undang pelarangan minuman keras berlaku pada saat itu hamper jutaan orang dipenjara karena melanggar undang-undang tersebut dan jutaan dollar keluar untuk mengurusi masalah tersebut, tetapi akhirnya tidak mampu mengatasi karena orang-orang Amerika Serikat tidak tunduk pada peraturan. Sedangkan hukum / undang-undang Islam dipersiapkan dahulu manusianya dengan kondisi keimanan sebagaimana saat Alloh mengharamkan khomer, jalan-jalan di Madinah dibanjiri khomer yang dibuang oleh kaum muslimin.
4. Ahkamullah fi kitabihi wa sunnaturrasulihi (hukum Alloh yang ada dalam Al-Quran dan As Sunnah)
Islam itu adalah hukum-hukum Alloh yang terkandung dalam Al-Quran dan Al Hadist. Al Hadist (Sunnah Rasul) untuk menjelaskan ayat-ayat Al Quran agar manusia lebih memahami. Dan Al Quran adalah kitab transfaran yang dapat dibaca oleh setiap manusia, ini bukti bahwa seorang muslim bersermin pada pribadi Rasululloh.
5. As Sirathul Mustaqim (Jalan yang lurus)
Islam adalah jalan yang lurus. Seorang muslim ialah orang yang jalannya lurus, sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-Fatihah “Tunjukilah kami jalan yang lurus”.
6. Salaamutul dunia wal akhirat (Selamat dunia dan akhirat)
Islam adalah keselamatan dunia dan akhirat. Di contohkan pada zaman kehidupan Rasul bersama para sahabatnya dapat disebut juga zaman kebersihan jiwa. Dikisahkan dengan seorang wanita Al Ghomidiah yang telah ber-zina, dan dilaporkannya perbuatan tercela tersebut kepada Rasululloh saw agar dia dihukum. Tetapi tidak langsung memberlakukan hukum rajam karena ternyata wanita itu dalam keadaan hamil, Rasululloh memerintahkannya agar pulang dan kembali setelah melahirkan. Setelah melahirkan wanita itu dating kembali menemui Rasululloh agar segera dihukum, tetapi wanita tersebut diperintahkan pulang agar menyusui bayinya sampai cukup besar. Beberapa lama kemudian setelah 2 tahun menyusui bayinya wanita tersbut dating kepada Rasululloh, barulah Rasululloh memberlakukan hukum rajam kepada wanita Al Ghomidiah tersebut. Kisah tersebut menunjukan bahwa wanita itu lebih takut azab Alloh yang lebih dasyat daripada siksa dunia. Keselamatan dunia dan akhirat yang benar adalah menurut Alloh dan Rasul-nya. Ketika mengajak umat manusia untuk memeluk Islam berarti mengajak kepada keselamatan dunia dan akhirat.
Jihad adalah suatu keselamatan karena kalau tidak berjihad yang terjadi adalah kedzaliman. Jika kedzaliman berkuasa maka tidak akan menjamin adanya keselamatan dan jihad diwajibkan oleh Alloh karena adanya kedzaliman. Surat Al Hajj ayat 39 menjelaskan “Telah diizinkan (berperang) bagi orang-oang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka dianiaya. Dan sesungguhnya Alloh, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu”. Abu Bakar r.a. berwasiat “Jika suatu kaum meninggalkan jihad maka kaum tersebut akan dihinakan”.
Islam menurut lughawi (definisi)
1. Dinnul haq (Agama yang benar)
Kebenaran yang hakiki hanya dating dari Alloh, bukan dari bapak-bapak atau nenek-nenek moyang manusia. Sesuai firman Alloh pada surat Al Maidah ayat 104, “Apabila dikatakan kepada mereka : “Marilah mengikuti apa yang diturunkan Alloh dan Rosul”. Mereka menjawab : “Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati dari bapak-bapak kami mengerjakannya”. Dan apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?”
Islam adalah agama yang haq (benar) maka apapun yang bertentangan dengan Islam adalah bathil. Seperti yang dijelaskan dalam Al Quran surat Yunus ayat 32 “… maka tidak ada sebuah kebenaran itu, melainkan kesesatan…”
2. Dinnullah (Agama Alloh)
Islam disebut Dinnullah ajaran islam berasal dari Alloh. Alloh berfirman dalam Al Quran surat Al Imran ayat 19: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Alloh hanyalah Islam…”
3. Dinnul Islam
Kehidupan muslim harus tunduk kepada Islam. Ad din artinya keundukan, ketundukan atau ketaatan seorang muslim kepada Alloh dan Rosul-nya hukum yang mutlak.
Pemahaman Islam sesuai yang dikehendaki Alloh dan Rosul-Nya adalah Islam yang Ya’lu wala yu’la alihi (Ialam adalah tinggi dan tiada yang menandinginya). Ketinggian umat Islam berbanding lurus dengan ketinggian Islam. Jika umat Islam berkomitmen terhadap Islam maka menjadi umat yang tinggi dan berwibawa, tetapi jika umat Islam meninggalkan Islam maka umat itu akan dihinakan.
Wallohu’alam Bissowab.
Agama islam berasal dari Alloh SWT. Memahami islam secara benar akan mengantarkan umatnya untuk mengamalkannya secara benar pula.
Sekarang ini problematika umat yang mendasar yaitu ketidak fahaman terhadap Al Islam sebagaimana yang dikehendaki Alloh SWTdan Rosul-Nya. Oleh karena itu memahami “Dinnul Islam” adalah suatu keharusan bagi umat islam.
Pertama untuk memahasi islam secara benar adalah memahami makna kata ISLAM secara lughowi (bahasa). Al Islam berasal dari akar kata salima, mengandung huruf-huruf :sin, mim dan lam. Dari ketiga huruf tersebut akan menurunkan kata-kata jadian yang kesemuanya memiliki titik temu (al istiqo al kabir). Dari kata salama muncul :
1. Aslama
Artinya adalah menundukan atau menghadapkan wajah. Sebagaimana Alloh SWT berfirman dalam surat An Nisa 125 :
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Alloh, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan dia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Alloh mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya”.
Alloh ingin memberikan pemahaman bahwa orang yang terbaik dalam ketundukannya kepada Alloh yaitu orang yang menundukan wajahnya dan berarti seluruh jiwa dan raganya merupakan cerminan dari ketundukan kepada Alloh. Rahasia kata wajah dalam Al Quran ialah :
-Dari segi wajh (muka) adalah anggota tubuh yang paling mulia.
-Kata wajh ada hubungannya dengan kata iftitah (arah/orientasi), artinya seorang muslim orientasinya hanya kepada Alloh.
1. Sallama
Artinya menyerahkan diri, jadi orang yang beragama Islam (muslim) adalah orang yang secara totalitas menyerahkan dirinya hanya kepada Alloh saja dan hal tersebut adalah konsekuensi logis akan keimanan dan ke-Islaman seorang muslim. Sesuai firman Alloh dalam Al-Quran surat An Nisa ayat 65 : “Maka demi Tuhamu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima sepenuhnya”.
2. Salaama
Artinya kesejahteraan atau keselamatan, jadi orang yang mengikuti ajaran Islam adalah orang yang selamat baik dunia maupun akhirat. Keselamatan tersebut adalah menurut Alloh yaitu keselamatan dalam arti yang sebenarnya, sebagaimana firman Alloh pada surat Al An’am ayat 54: “Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dating kepadamu, maka katakanlah “Salamu ‘alaikum”, Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih saying, (yaitu) bahwasannya barang siapa yang berbuat kejahatan diantara kamu lantaran kejahilan, kemudian bertaubat setelah mengerjakan dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Keselamatan dan kesejahteraan dalam Islam bukan hanya diperuntukan kaum muslimin saja tetapi juga untuk umat manusia yang lainnya bahkan flora dan fauna pun merasa aman. Contoh dalam suasana peperangan, pemimpin pasukan muslim ketika melepas pasukannya memberikan wasiat agar tidak membunuh orang-orang tua, wanita-wanita yang tidak ikut berperang dan anak-anak kecil serta tidak boleh merusak tempat-tempat ibadah juga tidak boleh menebang pohon-pohonan.
Sebaliknya jika manusia tidak mengamalkan Islam baik yang muslim atau bukan maka manusia dan makhluk lainnya terancam keselamatannya.
3. Siliim
Artinya kedamaian, jadi Islam mengajak umat manusia ke kehidupan yang penuh kedamaian. Alloh berfirman dalam surat Al Baqoroh ayat 208 : “Hai orang-orang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara menyeluruh dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu”. Tiada kedamaian yang hakiki kecuali dalam Islam, perdamaian yang tidak berangkat dari ajaran Islam adalah semu. Oleh karena itu banyak orang tertipu dengan slogan-slogan perdamaian yang disampaikan oleh orang-orang yang tidak islami. Dengan begitu ketika manusia tidak mengikuti ajaran Islam berarti dia tidak menikmati kedamaian baik dunia maupun akhirat.
Alloh berfirman dalam hadist kudtsi : “telah Ku ciptakan hamb-hamba-Ku dalam keadaan hanif”. Hanif ialah kecenderungan kepada kebenaran dan jauh kepada kebatilan. Tetapi mengapa manusia banyak melakukan kemaksiatan-kemaksiatan dan jauh dari Alloh, ini karena peran syaitan dengan langkah-langkahnya membuat manusia jauh dari Alloh. Sesuai dengan firman Alloh surat Al Baqoroh ayat 208 diatas yang bermakna bagi orang-orang yang beriman tidak menyeluruh masuk ke dalam Islam berarti dalam perangkap syaitan dan syaitan adalah musuh manusia yang jelas.
4. Sullam
Artinya adalah tangga. Tangga bermakna bertahap, ini menggambarkan kepada manusia bahwa ajaran Islam memperhatikan apa yang disebut tadarruj (tahapan). Dicontohkan ketika Alloh mengharamkan Khomer (minuman keras). Pada saat Islam turun di Mekkah perikehidupan manusianya penuh jahiliyahan (kebodohan) dan kebiasaan minum Khomer atau arak sudah menjadi tradisi sedangkan arak tersebut adalah minuman yang merusak akal tetapi Al Quran tidak langsung mengharamkan sejak awal. Banyak para sahabat nabi ketika itu termasuk Umar bin Khattab r. a suka meminum Khomer walaupun sudah berislam. Setelah 13 tahun Rosululloh berdakwah, barulah turun ayat yang mengharamkan khomer dan pada saat itu banyak jalan-jalan di Madinah menjadi sungai khomer.
Dalam penciptaan bumi Alloh melakukannya secara bertahap yaitu dalam 6 masa walaupun sebenarnya Alloh hanya sekali saja dapat menciptakan bumi. Hal ini memberikan pelajran bahwa munculnya sesuatu membutuhkan proses. Begitu pula didalam da’wah Islam yang merupakan kewajiban seorang muslim yang harus disampaikan kepada seluruh manusia yang prosesnya harus tadarruj.
Dengan begitu orang yang memeluk agama Islam adalah orang yang menaiki tangga menuju ketinggian martabat manusia yang akan mendapatkan kedudukan dihadapan Alloh yang sangat tinggi. Ketinggian martabat Islam terletak sejauh mena seorang muslim komitmen terhadap Islam.
Makna Islam secara istilah
1. Al wahyu illahi (Wahyu Alloh)
Secara istilah Al-Islam ialah suatu ajaran dimana manusia harus tunduk pada wahyu-wahyu Alloh yang diturunkan melalui nabi-nabinya terutama Rosululloh saw. Al Quran adalah wahyu Alloh yang diturunkan melalui nabi Muhammad saw jadi Islam adalah Al Quran dan Al Quran adalah petunjuk Alloh, sesuai dengan firman-Nya : “Sungguh Al Quran ini memberikan petunjuk yang lurus:. Dengan kata lain Islam itu apa yang di firman Alloh dan disabdakan oleh Rosululloh saw.
2. Islam dinnul anbiya (Islam agama para nabi dan mursalin)
Islam merupakan agama para nabi mulai dari nabi Adam As sampai nabi yang terakhir yaitu Nabi Muhammad saw. Sebagaimana yang dikisahkan dalam Al-Quran, Nabi Nuh As bersabda “Dan aku diperintahkan menjadi orang-orang Islam”. Juga Nabi Ibrahim As bersabda “Jadikanlah Ya Alloh orang-orang yang beragama Islam, aku dan anakku (Islamil As)”.
3. Islam minhajul hayat (Islam pedoman kehidupan)
Al minhaj wal manhaj at thorighul wadih artinya minhad (pedoman/sistem) atau manhad adalah jalan yang jelas. Islam adalah pedoman dalam seluruh aspek kehidupan politik, social dan budaya meliputi dimensi ruang dan waktu. Islam merupakan ajaran yang universal.
Bedanya Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW dengan risalah yang dibawa rasul lainnya ialah bahwa Islam yang dibawa nabi terdahulu bersifat local hanya untuk kaumnya saja tetapi Islam yang ditirunkan melalui nabi Muhammad saw untuk seluruh manusia rahmatan lil’alamin (rahmat semesta alam), karena itu hokum islam berlaku untuk semua baik muslim maupun non-muslim.
Jika suatu Negara menerapkan hukum Islam maka hukum yang berlaku bukan hanya untuk kaum muslim saja atau non muslim saja melainkan untuk seluruhnya sebagaimana yang dicontohkan pada masa Rasululloh dan para sahabatnya, inilah keadilan Islam. Tidak ada pedoman hidup atau perundang-undangan yang menandingi hukum Islam. Sebagai contoh Negara Amerika Serikat pada tahun 1919 memberlakukan undang-undang yang melarang minuman keras tetapi karena sebagian besar penduduknya tidak siap maka undang-undang tersebut dicabut pada tahun1933.
Hanya 14 tahun undang-undang pelarangan minuman keras berlaku pada saat itu hamper jutaan orang dipenjara karena melanggar undang-undang tersebut dan jutaan dollar keluar untuk mengurusi masalah tersebut, tetapi akhirnya tidak mampu mengatasi karena orang-orang Amerika Serikat tidak tunduk pada peraturan. Sedangkan hukum / undang-undang Islam dipersiapkan dahulu manusianya dengan kondisi keimanan sebagaimana saat Alloh mengharamkan khomer, jalan-jalan di Madinah dibanjiri khomer yang dibuang oleh kaum muslimin.
4. Ahkamullah fi kitabihi wa sunnaturrasulihi (hukum Alloh yang ada dalam Al-Quran dan As Sunnah)
Islam itu adalah hukum-hukum Alloh yang terkandung dalam Al-Quran dan Al Hadist. Al Hadist (Sunnah Rasul) untuk menjelaskan ayat-ayat Al Quran agar manusia lebih memahami. Dan Al Quran adalah kitab transfaran yang dapat dibaca oleh setiap manusia, ini bukti bahwa seorang muslim bersermin pada pribadi Rasululloh.
5. As Sirathul Mustaqim (Jalan yang lurus)
Islam adalah jalan yang lurus. Seorang muslim ialah orang yang jalannya lurus, sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-Fatihah “Tunjukilah kami jalan yang lurus”.
6. Salaamutul dunia wal akhirat (Selamat dunia dan akhirat)
Islam adalah keselamatan dunia dan akhirat. Di contohkan pada zaman kehidupan Rasul bersama para sahabatnya dapat disebut juga zaman kebersihan jiwa. Dikisahkan dengan seorang wanita Al Ghomidiah yang telah ber-zina, dan dilaporkannya perbuatan tercela tersebut kepada Rasululloh saw agar dia dihukum. Tetapi tidak langsung memberlakukan hukum rajam karena ternyata wanita itu dalam keadaan hamil, Rasululloh memerintahkannya agar pulang dan kembali setelah melahirkan. Setelah melahirkan wanita itu dating kembali menemui Rasululloh agar segera dihukum, tetapi wanita tersebut diperintahkan pulang agar menyusui bayinya sampai cukup besar. Beberapa lama kemudian setelah 2 tahun menyusui bayinya wanita tersbut dating kepada Rasululloh, barulah Rasululloh memberlakukan hukum rajam kepada wanita Al Ghomidiah tersebut. Kisah tersebut menunjukan bahwa wanita itu lebih takut azab Alloh yang lebih dasyat daripada siksa dunia. Keselamatan dunia dan akhirat yang benar adalah menurut Alloh dan Rasul-nya. Ketika mengajak umat manusia untuk memeluk Islam berarti mengajak kepada keselamatan dunia dan akhirat.
Jihad adalah suatu keselamatan karena kalau tidak berjihad yang terjadi adalah kedzaliman. Jika kedzaliman berkuasa maka tidak akan menjamin adanya keselamatan dan jihad diwajibkan oleh Alloh karena adanya kedzaliman. Surat Al Hajj ayat 39 menjelaskan “Telah diizinkan (berperang) bagi orang-oang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka dianiaya. Dan sesungguhnya Alloh, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu”. Abu Bakar r.a. berwasiat “Jika suatu kaum meninggalkan jihad maka kaum tersebut akan dihinakan”.
Islam menurut lughawi (definisi)
1. Dinnul haq (Agama yang benar)
Kebenaran yang hakiki hanya dating dari Alloh, bukan dari bapak-bapak atau nenek-nenek moyang manusia. Sesuai firman Alloh pada surat Al Maidah ayat 104, “Apabila dikatakan kepada mereka : “Marilah mengikuti apa yang diturunkan Alloh dan Rosul”. Mereka menjawab : “Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati dari bapak-bapak kami mengerjakannya”. Dan apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?”
Islam adalah agama yang haq (benar) maka apapun yang bertentangan dengan Islam adalah bathil. Seperti yang dijelaskan dalam Al Quran surat Yunus ayat 32 “… maka tidak ada sebuah kebenaran itu, melainkan kesesatan…”
2. Dinnullah (Agama Alloh)
Islam disebut Dinnullah ajaran islam berasal dari Alloh. Alloh berfirman dalam Al Quran surat Al Imran ayat 19: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Alloh hanyalah Islam…”
3. Dinnul Islam
Kehidupan muslim harus tunduk kepada Islam. Ad din artinya keundukan, ketundukan atau ketaatan seorang muslim kepada Alloh dan Rosul-nya hukum yang mutlak.
Pemahaman Islam sesuai yang dikehendaki Alloh dan Rosul-Nya adalah Islam yang Ya’lu wala yu’la alihi (Ialam adalah tinggi dan tiada yang menandinginya). Ketinggian umat Islam berbanding lurus dengan ketinggian Islam. Jika umat Islam berkomitmen terhadap Islam maka menjadi umat yang tinggi dan berwibawa, tetapi jika umat Islam meninggalkan Islam maka umat itu akan dihinakan.
Wallohu’alam Bissowab.
Komentar
Posting Komentar